La Russa Tolak Usulan Salib di Bendera Italia

Posted by arif fortuna Berita, Eropa 10.16

ROMA, Media Fortuna – Seorang pejabat Italia mengusulkan pencantuman lambang salib di bendera nasional mereka. Hal itu dilakukan dengan dalih sebagai upaya mempertahankan “identitas Kristen” di negara-negara Eropa dalam menghadapi ekspansi Islam yang semakin meluas. Usulan itu mencuat ke permukaan dua hari pasca jajak pendapat yang menghasilkan larangan pembangunan menara di Swiss. Tak ayal, hasil ini memicu kemarahan minoritas Muslim di Barat, terlebih Arab dan dunia Islam secara umum.

Roberto Castelli, Menteri Transportasi dan Infrastruktur Italia mengungkap: “Serangan terhadap identitas kita oleh agama intoleran seperti Islam semakin gencar” demikian dirilis kantor berita Italia Selasa (1/12).

“Semoga partai tempat saya berafiliasi mendukung sepenuhnya usulan ini” tegas Castelli yang merupakan anggota partai sayap kanan Liga Utara yang terkenal anti-imigran terutama warga muslim.

“Dalam hal ini, Eropa pun berhak menegaskan identitas, layaknya mereka menghormati identitas orang lain. Tentunya kita perlu kembali ke pondasi awal yang hampir terlupakan” lanjutnya.

Warna hijau di bendera Italia melambangkan lembah dan bukit, warna putih mewakili salju putih yang menyelimuti pegunungan Alpen, dan warna merah merupakan lambang darah yang dikorbankan dalam perang merebut kemerdekaan.

Partai tempat afiliasi Castelli –yang terkenal rasis- ikut berpartisipasi secara intens di pemerintahan baru sejak Mei 2008 dengan mengusung kampanye minimalisasi jumlah masjid di wilayah utara kota Verona. Tahun lalu mereka merayakan “keberhasilan” penghentian konstruksi beberapa masjid di kota Bologna.

Usulan Castelli menuai dukungan dari Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini yang berkomentar: “Sembilan negara Eropa telah meletakkan salib di bendera mereka”.

Namun, usulan yang tak lebih dari sekedar propaganda itu diprotes oleh Menteri Pertahanan Italia, Ignazio La Russa. “Kita tak butuh itu, karena mempertahankan salib cukuplah dalam budaya dan tradisi kita” ujarnya.